Senin, 09 Februari 2009

OTAK Korek Api

OTAK KOREK API 

Kutu anjing adalah binatang yang mampu melompat 300 kali tinggi  tubuhnya. Namun, apa yang terjadi bila ia dimasukan ke dalam sebuah kotak korek  api kosong lalu dibiarkan disana selama satu hingga dua minggu?  Hasilnya, kutu itu sekarang hanya mampu melompat setinggi kotak korek  api saja! Kemampuannya melompat 300 kali tinggi tubuhnya tiba-tiba hilang.  Ini yang terjadi. Ketika kutu itu berada di dalam kotak korek api ia  mencoba melompat tinggi. Tapi ia terbentur dinding kotak korek api.  Ia mencoba lagi dan terbentur lagi. Terus begitu sehingga ia mulai  ragu akan kemampuannya sendiri.  Ia mulai berpikir, "Sepertinya kemampuan saya melompat memang hanya  segini." Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi kotak korek  api. Aman. Dia tidak membentur. Saat itulah dia menjadi sangat yakin,  "Nah benar kan ? Kemampuan saya memang cuma segini. Inilah saya!"  Ketika kutu itu sudah dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih  terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak  korek api. Sang kutu pun hidup seperti itu hingga akhir hayat.  

Kemampuan yang sesungguhnya tidak tampak. Kehidupannya telah dibatasi oleh lingkungannya.  Sesungguhnya di dalam diri kita juga banyak kotak korek api. Misalnya  anda memiliki atasan yang tidak memiliki kepemimpinan memadai. Dia  tipe orang yang selalu takut tersaingi bawahannya, sehingga dia  sengaja menghambat perkembangan karir kita. Ketika anda mencoba  melompat tinggi, dia tidak pernah memuji, bahkan justru tersinggung.  Dia adalah contoh kotak korek api yang bisa mengkerdilkan anda.  Teman kerja juga bisa jadi kotak korek api. Coba ingat, ketika dia  bicara begini, "Ngapain sih kamu kerja keras seperti itu, kamu nggak  bakalan dipromosikan, kok." Ingat! Mereka adalah kotak korek api.  Mereka bisa menghambat perkembangan potensi diri Anda.  Korek api juga bisa berbentuk kondisi tubuh yang kurang sempurna,  tingkat pendidikan yang rendah, kemiskinan, usia dan lain sebagianya.  Bila semua itu menjadi kotak korek api maka akan menghambat prestasi  dan kemampuan anda yang sesungguhnya tidak tercermin dalam aktivitas  sehari-hari.  

Bila potensi anda yang sesungguhnya ingin muncul, anda harus take  action untuk menembus kotak korek api itu. Lihatlah Ucok Baba, dengan  tinggi tubuh yang di bawah rata-rata ia mampu menjadi presenter di  televisi. Andapun pasti kenal Helen Keller. Dengan mata yang buta,  tuli dan "gagu" dia mampu lulus dari Harvard University . Bill Gates  tidak menyelesaikan pendidikan sarjananya, namun mampu menjadi "raja"  komputer. Andre Wongso, tidak menamatkan sekolah dasar namun mampu  menjadi motivator nomor satu di Indonesia .  Contoh lain Meneg BUMN, Bapak Sugiharto, yang pernah menjadi seorang  pengasong, tukang parkir dan kuli di Pelabuhan. Kemiskinan tidak  menghambatnya untuk terus maju. Bahkan sebelum menjadi menteri beliau  pernah menjadi eksekutif di salah satu perusahaan ternama.  Begitu pula dengan Nelson Mandela. Ia menjadi presiden Afrika Selatan  setelah usianya lewat 65 tahun. Kolonel Sanders sukses membangun  jaringan restoran fast food ketika usianya sudah lebih dari 62 tahun.  Nah, bila anda masih terkungkung dengan kotak korek api, pada  hakekatnya anda masih terjajah. Orang-orang seperti Ucok Baba, Helen  Keller, Andre Wongso, Sugiharto, Bill Gates dan Nelson Mandela adalah  orang yang mampu menembus kungkungan kotak korek api. Merekalah  contoh sosok orang yang merdeka, sehingga mampu menembus berbagai  keterbatasan.  

BREAK YOUR BORDER . . . . TOUCH THE SKY . . . . !  Semoga dapat memacu kita untuk berkarya dimanapun .......

Tidak ada komentar: